Maka Batal Dan Palsu Serta Tertolak Nasabnya
Inilah Pertanyaan KH Imaduddin Utsman Al Bantani untuk Habib Taufik dan Rabithah Alawiyah (RA) yang kalau tidak bisa dijawab maka batal dan palsu serta tertolak nasabnya sebagai dzuriyah Nabi Saw.
{Sampai tulisan ini di posting belum ada jawaban dari yang bersangkutan, kami pun masih sabar menunggu}
=========
.
1. Mengapa Ibnu Samrah (w. 586 H) dalam kitabnya Tabaqat Fuqaha al-Yaman tidak menyebut 8 (delapan) nama keluarga Ba Alawi yang masa hidupnya sebelum Ibnu Samrah meninggal, atau semasa dengan hidup Ibnu Samrah?
2. Apakah Ali, ayah Faqih Muqoddam adalah sosok historis yang ada di Tarim pada tahun 575 Hijriah?
3. Mengapa kakek Fakih Muqoddam yang bernama Ali Khali Qosam (wafat tahun 529 Hijriah), ulama besar menurut Baalwi, tidak disebut oleh Ibnu Samrah?
4. Mengapa ayahnya Ali Khali Qosam yang bernama Alwi II, tidak dicatat?
5. Mengapa ayahnya Alwi II yang bernama Muhammad tidak dicatat?
6. Mengapa ayahnya Muhammad yang bernama Alwi I tidak dicatat?
7. Mengapa ayahnya Alwi I yang bernama Ubaidillah tidak dicatat?
8. Mengapa Muhammad “Sohib Mirbat” Ba Alawi (wafat tahun 550 Hijriyah) tidak disebut, tapi Muhammad bin Ali al-Qola’i (wafat tahun 577 Hijriyah) disebut oleh Ibnu Samrah?
9. Mengapa Muhammad bin Ali al-Qola’i namanya disebut Ibnu Samrah, tetapi gurunya, Muhammad “Sohib Mirbat” Ba Alawi, dilupakan?
10. Betulkah Muhammad “Sohib Mirbat” adalah guru dari al-Qola’i?
11. Betulkah Muhammad “Sohib Mirbat” pembawa Madzhab Syafi’i di Mirbat?
12. Apakah ada nama Muhammad Sohib Mirbat disebut di dalam kitab sejarah yang mu’tabar sebelum abad ke-sembilan yang dikarang bukan Ba Alawi?
13. Leluhur Ba Alawi yang bernama Ubaidillah (w. 383) tidak tercatat dalam kitab-kitab sezaman atau yang mendekatinya sebagai anak Sayyid Ahmad bin Isa bin Muhammad al-Naqib. Kitab-kitab nasab dan sejarah telah banyak ditulis pada abad ke 4-9 Hijriyah, namun satu pun tidak ada yang menyebutkan bahwa Ahmad bin Isa mempunyai anak bernama Ubaidillah.
14. Tidak ada satu kitab pun yang ditulis mulai abad 4-9 H. yang menyebut Ahmad bin Isa pindah ke Yaman, dan bergelar al-Muhajir.
15. Tidak ada satu kitab pun yang ditulis mulai abad 4-9 H. yang menyebut Ahmad bin Isa di makamkan di Husaisah.
16. Tidak ada satu kitab nasab pun di abad 4-9 H. yang menyebut nama-nama keluarga Ba Alawi sebagai keturunan Rasulullah Saw. nama-nama itu adalah: : Ubaidillah, Alwi, Muhammad, Alwi II, Ali (khali’ Qosam), Muhammad (Sahib Mirbat), Ali (Walidul Faqih), Muhammad (Faqih Muqoddam), Alwi (al-Gayyur), Ali (Sahibuddark), Muhammad (Maula Dawilah), Abdurrahman, Abu Bakar al-Sakran dan Ali bin Abu Bakar al-Sakran. Nama-nama tersebut tidak disebut sama sekali dalam kitab nasab sezaman sebagai keturunan Rasulullah. Yang menyebut mereka pertama kali 14 nama tersebut sebagai keturunan Rasulullah adalah kitab Ba Alawi sendiri yaitu kitab al-Burqah al-Musyiqoh karya Abu Bakar al-Sakran akhir abad 9 H.
17. Muhammad bin Ali Khali Qosam “Sahib Mirbat” tidak bergelar “Sahib Mirbat”, karena yang bergelar “Sahib Mirbat” adalah Raja Mirbat dari dinasti al-Manjawi yaitu Muhammad bin Ahmad al-Ak’hal al-Manjawi. Yang demikian itu sebagaimana disebutkan dalam kitab sezaman dengan Muhammad bin Ali Khali Qosam yaitu kitab al-Kamil fi al-Tarikh karya Ibnul Atsir (w. 630 H).
18. Tidak ada kitab sezaman dengan Muhammad bin Ali Kahli Qosam “Sohib Mirbat” (w. 556 H.) yang menyebut keberadaannya di Mirbat; tidak pula ada yang menyebutnya sebagai ulama besar.
19. Tidak ada kitab sezaman yang menyebut Abdullah bin Muhammad bin Ali Khali Qosam (Sohib Mirbat) mendapat ijajah dari Imam al-Qola’I di Mirbat.
20. Tidak ada kitab sezaman yang menyebut Muhammad bin Ali “al- Faqih al-Muqoddam” (w. 653 H.) sebagai keturunan Rasulullah Saw dan sebagai ulama besar. Tidak pula ada yang menyebutnya mempunyai gelar al-Faqih al-Muqoddam.
21. Tidak ada kitab sezaman (abad 5 -8 H.) yang menyebutkan bahwa Jadid adalah saudara dari Alwi bin Ubaidillah.
22. Tidak ada kitab sezaman (abad 5-8 H.) yang menyebutkan Bashri adalah saudara dari Alwi bin Ubaidillah.
23. Kitab-kitab yang hari ini menyebutkan Klan Ba Alawi sebagai keturunan Rasul tidak mempunyai referensi kecuali hanya sampai abad ke Sembilan hijriah.
24. Hasil uji test DNA Klan Ba Alawi di dunia menyebutkan bahwa Klan Ba Alawi berhaplogroup G yang menunjukan ia bukan keturunan Nabi Muhammad Saw dan bukan keturunan Nabi Ismail, karena keturunan Nabi Muhammad Saw terdeteksi menurut keterangan para pakar sebagai berhaplogroup J1.
Keterangan penting:
Khusus untuk point ke 24 tentang hasil test DNA, Rabitah Alawiyah (RA), jika anggotanya telah ada yang melaksanakan test DNA dan hasilnya positif, maka perlu dilampirkan hasilnya, jika menyetujui kesimpulan para pakar tersebut. Jika tidak menyetujui kesimpulan para pakar, maka pihak RA perlu mendatangkan pakar yang berkesimpulan sebaliknya.
NB:
*Kepada para Klan Ba Alwi beserta para muhibbinnya.....*
Tolong yah jika ingin merespon postingan ini, silahkan fokus untuk menyampaikan jawaban terhadap sejumlah pertanyaan itu sesuai dengan nomor urut pertanyaan yang diajukan, jangan melebar ke masalah yang lain dan membangun opini dengan narasi yang tidak ada kaitannya dengan sejumlah pertanyaan di atas.
Terimakasih...🙏🙏🙏
Komentar
Posting Komentar