Kode DNA Penentu dan Pengungkap Keturunan Asli Nabi SAW
Dari Al Mughirah, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta pada selainku. Barangsiapa yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya di neraka." ( HR Bukhari dan Muslim )
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari ‘Ali bin Abi Thalib ra dari Nabi SAW, “Barangsiapa yang mengaku ayah kepada selain ayahnya atau bersandar kepada yang bukan walinya, maka laknat Allah, juga para Malaikat dan semua manusia menimpa mereka, dan pada hari Kiamat, Allah tidak akan menerima dari mereka, baik yang fardhu maupun yang sunnah.”
Imam An Nawawi ra memberikan komentar tentang hadits ini dengan perkataannya : “Ini merupakan sebuah penetapan hukum haram bagi orang yang mengakui ayah kepada selain ayahnya, atau seorang hamba sahaya yang dibebaskan mengakui wali bukan kepada orang yang membebaskannya, karena hal tersebut termasuk kufur terhadap nikmat, dan termasuk sikap menyepelekan masalah hak-hak waris, perwalian dan akal, serta hal lain yang berhubungan dengan pemutusan hubungan silaturrahim.” ( Syarah an-Nawawi, IX/144 )
Apa itu DNA..??
Seluruh tubuh manusia terdiri dari kumpulan sel yang membentuk sistem organ. Setiap sel yang terdapat tersebut, kecuali sel darah merah, memiliki inti sel (nucleus). Didalam inti sel ini terdapat kromosom yang terdiri dari rantai-rantai Deoxyribonucleic Acid (DNA).
Setiap manusia memiliki 22 pasang autosom (kromosom tubuh) dan 1 pasang gonosom (kromosom kelamin). Pada laki-laki terdapat 1 pasang gonosom X dan Y. Sedangkan pada wanita terdapat 1 pasang X dan X.
DNA adalah molekul yang mengkode sifat genetik suatu organisme. Setiap data dari tiap sel di tubuh manusia tersimpan didalam DNA. Selain itu, DNA mengatur fungsi dan pertumbuhan tiap-tiap sel.
Ketika manusia melakukan proses reproduksi, akan ada penggabungan antara DNA ayah dan ibu. Nantinya DNA ini akan terus diturunkan kepada keturunan selanjutnya, baik pada anak-anaknya, cucu-cucunya, dan seterusnya. Itulah mengapa kita bisa melacak keaslian seorang anak dari DNA ini.
Untuk mendapatkan DNA hanya dibutuhkan sedikit sekali sample. DNA bisa didapatkan dimana saja di seluruh tubuh manusia. Rambut, kuku, air liur, dsb. yang penting jaringan tersebut mengandung sel, pasti didalamnya ada DNA-nya.
Bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir dan paling istimewa bagi umat Islam. Beliau hidup di abad ke-7 di wilayah timur tengah di tengah orang-orang jahiliyah. Allah SWT menunjuk beliau untuk memberantas kejahiliyahan tersebut dan menegakan agama Islam di muka bumi.
Beliau memiliki kepribadian dan akhlak yang sangat mulia. Beliau memiliki kesabaran tiada batas dalam menghadapi kejahiliyahan. Selain itu semua, beliau juga merupakan seorang suami, keluarga, dan pemimpin yang adil.
Tetapi walaupun dengan kesempurnaan beliau, Nabi Muhammad SAW tetaplah memiliki jasad seorang manusia. Beliau bisa sakit, bisa terluka, bisa menghasilkan keturunan, dan juga meninggal dunia. Sebagai seorang manusia tentunya beliau pasti memiliki rekam jejak biologis yang tersimpan didalam kode DNA. Alangkah bergunanya jika bisa mendapatkan informasi genetik dari Nabi Muhammad SAW.
Gelar keturunan Nabi SAW yaitu Syarif, Sayyid ( sedang gelar Habib Ba'alwi adalah keturunan Ubaidillah bukan keturunan Nabi SAW ) diberikan pada umat Islam yang mampu melacak silsilah sampai kepada Nabi Muhammad SAW melalui penelesuran dalam keluarga mereka yang rumit, dengan cara melalui sejarah lisan dan catatan silsilah nabi yang dibukukan para tabiin dan ulama. Tapi sekarang sebuah laboratorium DNA Amerika mengatakan telah bisa mengidentifikasi keaslian dari kesayyidan melalui pemetaan kode DNA Nabi Muhammad SAW dengan keturunan-keturunan aslinya melalui silsilah Fatimah ra dan Ali bin Abi Tholib ra , dan mungkin ini akan menjadi cara terakurat dan terbaru untuk menentukan apakah seseorang bisa disebut ketrunan nabi atau bukan.
Family Tree DNA, sebuah perusahaan peneliti dna dan genetika di Houston, Texas, mengatakan membuat penemuan setelah beberapa klien, yang terkenal sebagai keturunan murni menurut sejarah keluarga dan di buktikan dengan beberapa dokumentasi pendukung sebagai keturunan dari Nabi Muhammad SAW, meminta untuk urutan kode DNA ayah-ayah mereka dipetakan. "Dengan berbagai sampel, kami mampu mengidentifikasi sumber genetika dalam DNA mereka, benang merah untuk semua dari mereka, yang merupakan keturunan genetik mereka dari Nabi, itu dilakukan untuk membuktikan kalau tradisi lisan kel lisan dan sistem silsilah yang mereka gunakan selama ini adalah akurat," kata Bennett Greenspan, CEO Family Tree DNA, yang dikatakan telah mengumpulkan salah satu database DNA terbesar di dunia.
Perusahaan menolak untuk mengidentifikasi laki-laki siapa saja yang dijadikan sampel dengan alasan privasi klien, tapi Mr Greenspan mengatakan "Beberapa sampel berasal dari orang-orang di berbagai belahan dunia Arab". Pengujian genetik dapat ditelusuri melalui garis ibu atau ayah dengan pemetaan DNA dalam kromosom seks diwariskan oleh orang tua. Sang ayah melewati pada kromosom Y kepada anaknya dan ibu kromosom X-nya, sehingga hanya keturunan laki-laki dapat menelusuri garis keturunan mereka baik patriarkal dan matriarkal. Wanita keturunan, memiliki dua kromosom X, hanya dapat menguji garis keturunan matriarkal mereka, juga dikenal sebagai DNA mitokondria, atau mtDNA.
Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi banyak proyek mencoba untuk mengidentifikasi tanda tangan DNA dari orang-orang terkenal, suku dan penduduk yang mendiami daerah-daerah tertentu, kadang-kadang dengan hasil yang mengejutkan. Dalam 2003 sekelompok ahli genetika internasional menemukan bahwa delapan persen pria dalam apa yang digunakan untuk menjadi Kekaisaran Mongolia adalah keturunan dari Genghis Khan. Menurut sebuah makalah terobosan dalam The American Journal of Human Genetics di 2003, ini berarti tidak ada kurang dari 16 juta keturunan yang hidup penguasa 12th-abad saat ini.
Nabi Muhammad SAW tidak memiliki anak laki-laki yang masih hidup namun putrinya Fatima menikah dengan sepupu ayah kedua, Ali, menghasilkan dua cucu: Hassan dan Hussein. Keduanya memiliki garis keturunan laki-laki dilacak.
Karena Ali dan Nabi Muhammad SAW berbagi kakek yang sama, DNA ayah mereka adalah identik. Keturunan dapat mengkonfirmasi garis keturunan mereka ketika mereka mencerminkan pola yang sama. Kebanyakan ulama Islam setuju tidak ada yang keberatan tentang pengujian DNA individu ( dan negara-negara seperti penggunaan DNA Mendorong UEA di forensik kriminal ) tetapi ada aturan yang rumit ketika datang untuk menggunakan DNA di pengadilan untuk menetapkan garis keturunan.
Menurut Organisasi Kuwait berbasis Islam untuk Ilmu Kedokteran, sebuah forum di mana para sarjana bertemu secara rutin untuk membahas etika ilmiah dan medis dalam Islam, penggunaan DNA diperbolehkan dalam kasus-kasus tertentu. "Sebuah mekanisme yang disebut qiyafah, mirip dengan saksi ahli, ada pada masa Nabi," kata Sheikh Musa Furber, seorang sarjana dalam hukum Islam di Yayasan Tabah berbasis di Abu Dhabi. "Nabi akan mengirim orang ke seorang ahli yang dapat melihat kemiripan fisik keseluruhan untuk menyimpulkan yang mungkin ayah. Hari ini, bukannya qiyafah, kita harus mempertimbangkan tes DNA."
Tapi pengadilan Islam tidak menerima bukti DNA dalam membangun ayah dari anak yang lahir di luar nikah, karena undang-undang biasanya menganggap suami ibu untuk menjadi ayah, dengan asumsi dia tidak hamil ketika menikah. Ada masalah lain yang muncul dalam tradisi Islam ketika menggunakan DNA untuk membangun silsilah: "Lineage, atau nasab, dalam hukum Islam mengasumsikan hubungan yang sah," kata Sheikh Musa. "Tapi karena tes DNA tidak dapat membuktikan hubungan seksual yang sah, tidak dapat berdiri sebagai bukti keturunan dari perspektif hukum."
Bahwa hasil dari tes DNA bisa untuk menafikan ilhaq al-Nasab, namun belum tentu bisa untuk menentukan ilhaq al-Nasab, merupakan keputusan dari Muktamar NU ( Nahdlatul Ulama ) ke XXXI Di Asrama Haji Donohudan Boyolali Solo Jawa Tengah 29 Nopember – 01 Desember 2004 M / 16 – 18 Syawal 1425 H.
Untuk apa DNA Nabi Muhammad SAW??
Ketika zaman dahulu kala, banyak orang-orang timur tengah mengaku-mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW. Hal ini terjadi terutama di negara Islam yang non-arab, contohnya seperti negara kita ini, Indonesia. Pada zaman pra penjajahan, banyak pedagang dari timur tengah datang ke Indonesia. Beberapa diantara dari mereka ada yang mengaku-ngaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.
Kenapa banyak orang mengaku-ngaku sebagai keturunan Nabi SAW? Salah satu alasan mereka melakukan hal-hal tersebut adalah untuk bisa dihormati oleh masyarakat setempat. Bahkan beberapa diantaranya ada yang diberi harta yang melimpah atau bahkan dinikahkan dengan gadis-gadis setempat.
Bahkan hingga zaman sekarang pun masih banyak yang mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad. Pemalsu nasab tersebut sekarang tersebar di seluruh dunia, termasuk di indonesia. Bahkan sudah bisa dibilang sulit untuk menentukan apakah seorang itu palsu atau asli jika tidak ada rekam jejak keluarga yang jelas.
Nah, untuk menghindari para pemalsu nasab tersebut maka dibutuhkan DNA Nabi Muhammad itu sendiri. Tujuannya adalah untuk memetakan kode DNA beliau sehingga nantinya bisa menjadi template atau standar dalam menentukan keturunan Nabi Muhammad. Nantinya kode DNA beliau akan dicocokan dengan kode DNA para pengaku keturunan Nabi SAW tersebut, apakah cocok atau tidak.
Untuk memetakan DNA Nabi Muhammad SAW para peneliti baru-baru ini memiliki cara lain dalam memetakan DNA Nabi Muhammad. Caranya yaitu dengan memetakan Y-DNA Short Tandem Repeat (STR) dari keturunan Nabi Muhammad yang berada di zaman sekarang untuk melihat mundur kebelakang. Y-DNA hanya terdapat di laki-laki saja, sehingga pemeriksaan ini dilakukan pada Habib saja, bukan Habibah.
DNA dari para Habib asli di kumpulkan dari seluruh dunia dan dilihat kesamaannya. Setelah itu data DNA tersebut dicocokan satu sama lain sehingga nanti menjadi template tunggal untuk menentukan keaslian keturunan Nabi Muhammad.
Kelemahan dari teknik ini adalah tidak bisa memetakan secara langsung DNA Nabi Muhammad. Pemetaan mundur ini hanya bisa dilakukan dengan melihat Y-DNA, atau DNA dari nenek moyang laki-laki. Nabi Muhammad tidak memiliki anak laki-laki, tetapi beliau memiliki cucu laki-laki, sehingga DNA yang dipetakan akan mirip dengan cucu beliau, bukan dengan DNA beliau.
Adapun keuntungan dari teknik ini adalah dapat menilai secara akurat keturunan seseorang yang dilihat dari Y-DNA-nya. Y-DNA ini terdapat di kromosom Y, yaitu kromosom kelamin (gonosom) yang menentukan jenis kelamin laki-laki. Y-DNA bermutasi dengan pola yang sama pada individu dengan leluhur yang sama sehingga tingkat keakuratannya sangatlah tinggi.
Dengan kecanggihan teknologi biomolekuler akhirnya umat muslim dapat memetakan DNA dari keturunan Nabi Muhammad SAW. Walaupun teknik yang pemetaan DNA yang dilakukan para peneliti bersifat mundur kebelakang dan tidak dapat melihat langsung DNA dari Nabi Muhammad, akan tetapi teknik ini dapat membuat suatu template atau standar dalam menentukan keturunan dari Nabi Muhammad. Nantinya pemetaan DNA ini diharapkan dapat digunakan untuk menangkap para pemalsu nasab yang memakai nama beliau untuk mencari keuntungan semata.
Waallahu Alam
Komentar
Posting Komentar