JAMAN SUDAH CANGGIH, PENETAPAN NASAB MASIH PAKAI METODE HUSNUDZON ???
Ulama / Kyai Nusantara sudah benar karena telah mengajarkan kita untuk selalu menghormati & mencintai "DZURIYAH NABI SAW". Kalau ini dikatakan sebuah doktrin, maka doktrin ini merupakan ajaran yang baik.
Tapi sebagai orang (manusia) yang berakal dan hidup dijaman peradaban teknologi canggih seperti sekarang ini maka kita juga harus bisa melihat, memilah, menilai dan mencari kebenaran dari seseorang yang kita anggap sebagai Dzuriyah Nabi Saw. Jangan sampai Nasab Suci Dzuriyah Nabi Saw dimanfaatkan dan disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak pantas menyandangnya serta tidak bertanggungjawab atas predikatnya sbg Dzuriyah Nabi tsb. Atau oknum-oknum lain yang memang sama sekali tidak memiliki Nasab Suci Rasullah tapi mengaku-ngaku sebagai Dzuriyahnya.
Dimasa silam, sejarah pernah mencatat tentang pemalsuan predikat sebagai Dzuriyah Nabi Saw, yakni di dalam sejarah Dinasti Ubaidillah Al-Mahdi yang pernah membohongi dunia dan Umat Islam khususnya hampir selama 200 tahun atau 2 abad lamanya dengan mengaku sebagai keturunan atau Dzuriyat Nabi Muhammad Saw. Mungkinkah Habaib / Ba'alwi masih keturunan Ubaidillah Al Mahdi Bin Ahmad Al Habib ini ?
Tetapi umat Islam juga pernah lalai pada Dzuriyah Nabi yang Asli sehingga ketika seluruh Dzuriyah Nabi (Ahlul Bait Nabi) dihabisi dalam Tragedi Karbala tidak ada yg membela mereka.
Disinilah pentingnya kita mengkaji ulang nasab para pemilik predikat sebagai Dzuriyah Nabi dengan melibatkan ilmu pengetahuan mutakhir dijaman ini. Dengan melibatkan pakar2 nasab melalui kitab2 nasab yg pernah ada dimasa lalu hingga sekarang, melibatkan pakar2 sejarah (filologi), dan pakar2 genetika utk menguji DNA.
Gabungan ketiga ilmu pengetahuan tersebut bisa dijadikan sebagai alat untuk menilai kebenaran dan kevalidan nasab seseorang apakah benar tersambung atau tidak kepada Rasulallah Saw.
Kita tidak mungkin lagi hanya menggunakan perasaan husnudzon utk menilai Nasab Suci Dzuriyah Nabi Saw. Sebab jaman semakin edan, banyak orang2 edan mengaku2 sebagai Cucu Nabi / Dzuriyah Nabi / Ahlul Bait Nabi dengan berbagai maksud & tujuan yg kita tidak tahu bahkan penuh misteri.
Apalagi setelah kita tahu ada beberapa fenomena yg terjadi secara masif & terstruktur yg dilakukan oleh orang2 yang memiliki predikat sebagai Cucu Nabi / Dzuriyah Nabi (semisal yg kita kenal sebagai Habib/Habaib/Ba'alwi), yang antara lain :
1. Adanya semacam perbudakan dari mereka kepada kita umat islam pribumi (nahdliyin).
2. Adanya pembelokan sejarah pendirian NU & JATMAN.
3. Adanya pembelokan silsilah makam leluhur pribumi & tokoh2 sejarah bangsa Indonesia mjd keluarga klan habib / ba'alwi.
4. Adanya pembuatan makam-makam palsu atas nama klan Habib / Ba'alwi yg dikeramatkan.
5. Penghinaan, penyerangan dan pembunuhan karakter terhadap Ulama / Kiai pribumi (Kiai2 NU) oleh klan Habib / Ba'alwi.
6. Adanya gerakan pengacau keamanan negara berkedok syariat agama yg dilakukan oleh FPI dibawah komando Habib / Ba'alwi. Dan berafiliasi dgn gerakan sejenis yg bersumber aliran idiologi ekstrim Timur Tengah.
7. Menyusupnya Habaib / Ba'alwi dalam berbagai akidah. Ada yg ke Aswaja, ada yg ke Wahabi, ada yg ke Syi'ah, bahkan ada yang ke Nasrani (Khatolik).
8. Penyebaran (syiar) doktrinasi (pembodohan, khurafat dan ajaran penyesatan lainnya yg bersifat ghurur / berlebihan / tdk masuk akal) dalam setiap majelis Habaib / Ba'alwi.
9. Tidak bekerja / tidak punya usaha apa2 tapi bisa bergaya hidup bak seorang sultan. Dengan cara mendawir (nembak sana-sana sini), menipu umat atas nama sedekah kpd Dzuriyah Nabi / Ahlul Bait Nabi.
10. Memperdaya wanita2 yg mjd muhibbin/muhibbatnya.
11. Jual-beli sertifikat nasab utk memperkaya diri dan memperbanyak anggota klannya di Indonesia.
12. Masih banyak fenomena lainnya yg menjadi TANDA TANYA BESAR utk kita kepada Habaib / Ba'alwi.
Kita tentunya patuh & sami'na wa atho'na pada guru / ulama / kiai kita, tetapi sungguh sangat kita sayangkan manakala guru / ulama / kiai kita tidak bisa berfikir logis dijaman peradaban teknologi yg semakin maju seperti sekarang ini. Apalagi menutup mata terhadap fenomena2 yg terjadi dan dilakukan oleh oknum2 Habaib / Ba'alwi yg sering & banyak dilakukan bahkan terkesan masif & terstruktur yang kita menduganya sebagai suatu upaya utk menghancurkan NU & NKRI serta menguasainya.
Semoga Allah membuka mata hati dan pikiran mereka (guru/ulama/kiai) & berani mengambil sikap tegas serta adil.
Wallahu'alam bish shawab. 🙏
Komentar
Posting Komentar