Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2024

Living Sunnah, Otoritas Keagamaan Dan Konstruksi Nasab Ba’Alwi

Gambar
Oleh: KH Imaduddin Utsman Al-Bantani Otoritas keagamaan  dalam Islam dilihat bukan sebagai konstruksi teologis tetapi lebih sebagai konstruksi sosial. Dari sudut itu,  ia dilihat lebih sebagai fenomena sosial yang terbangun dari relasi saling mempengaruhi antara realitas sosial di suatu sisi  dan keyakinan keagamaan di sisi lainnya. Secara teologis, Islam tidak mengenal otoritas formal dalam agama sebagaimana Agama yahudi dan Agama Katolik. Otoritas lembaga kerahiban dalam Yahudi dan kepausan dalam Katolik mengontrol sedemikian rupa  kehidupan  dan tafsir keagamaan atas pemeluknya.  Sedangkan dalam Islam hal tersebut pada dasarnya tidak ada. Agama dalam Islam merupakan hal yang sangat pribadi. Setiap pemeluk Islam diberi hak yang sama untuk menghayati dan menginterpretasi ajaran agamanya atau mengikuti interpretasi orang lain sesuka hatinya tanpa ada otoritas yang berhak menghakiminya atas pilihannya tersebut.  Walau demikian, ia tidak boleh melewati b...

INILAH BA'ALWI PERTAMA YANG MENCANGKOKAN NASAB

Gambar
Patut di duga bahwa yang mengicuh / menipu para kabib itu sebenarnya Ali A's syakron. Para kabib selama 550 Th merasa jadi dzuriyat Nabi SAW itu sebenarnya tidaklah salah-salah amat. Karena dia menerima informasi dari Ali A's Syakron. Mau meneliti, tidak ada kemampuan atau bahan nya yan tidak tersedia, jadi HUSNUDZON saja dengn pendapat Ali A's Syakron. Namun para kabib yang ada sekarang ini, setelah adanya tesis Kiai Imaduddin Utsman Al Bantani dan sumber-sumber penelitian nya pun sudah di sebut dan mudah di akses serta bisa di pelajari, maka kalau tidak mau meneliti dan mempelajarinya sehingga masih berHUSNUDZON dengan pendapat Ali as Syakron itu yang keliru. Dan kalau masih ngotot sambil tidak mau meneliti nya, nah itu baru bisa di samakan dengan Ali As Syakron, mengaku- ngaku sebagai dzuriyat nabi SAW tanpa bukti. Apalagi jaman kini teknologi sudah maju ada tes DNA pula, seandainya kabaib tidak mau menipu umat, di samping mempelajari kitab- kitab nasab yang di sebut Kia...

GOBLOGKRASI (Dari Orang Goblok, Oleh Orang Goblog dan Untuk Orang Goblog)

Gambar
“Ada 3 manusia yang takut pada sesuatu yang berasal dari tubuhnya sendiri : 1. Maling dengan sidik jarinya, 2. Pemerkosa dengan spermanya, 3. Habib dengan DNA-nya !” (Dr. Sugeng Sugiharto) LOGIKA NASAB Secara sederhana untuk membatalkan Nasab Klan Habaib Ba'alwi Yaman ini sangat mudah : A. Ditinjau dari Kitab Nasab Nasab Keluarga dan Keturunan Nabi begitu dimuliakan di dalam ajaran Islam. Karena sangat banyak nash dan dalil yang mendukung kemuliaannya. Merupakan kewajiban setiap muslim untuk memverifikasi pengakuan dari setiap orang yang bersambung dengannya. Karena pengakuan yang batil akan mencoreng nama Nabi itu sendiri. Bayangkan saja ada putra Ulama lalu mencabuli putri tetangganya, tentu baik bapaknya maupun otoritas keulamaannya akan ikut tercoreng juga pada akhirnya. Apalagi mengaku-ngaku keturunan orang lain, sangat jelas hukumnya haram dan seolah telah mengkavling tempatnya di neraka Jahannam. Terlebih ini mengaku keturunan mulia dari Nabi SAW. Karena itulah keturunan Nab...

Kafa'ah Bukan Syarat Sah Perkawinan

Gambar
Imam Ali bin Abi Thalib ra. mengatakan, “Manusia itu kufu antara sesama manusia, Arab dan ‘ajam, Quraisy dan Bani Hasyim, bila mereka telah Islam dan beriman.”  Sebelum Islam, posisi wanita bisa dikatakan tertindas. Di zaman Arab jahiliah, wanita dianggap sangat rendah apalagi wanita ‘ajam (non-Arab). Sedangkan di zaman Persia (jahiliah), wanita kalangan kekaisaran dianggap sangat mulia sehingga mereka lebih memilih menikah sedarah demi menjaga kemuliaan tersebut. Ketika Islam datang, semua itu dirubah. Ayat-ayat yang turun mengenai pernikahan tidak menyinggung kafaah nasab, suku atau warna kulit, tapi terkait agama sekaligus akhlak. Sehingga Nabi saw. bersabda, “Bila ada seorang lelaki memuaskan dalam agama dan akhlak, maka terimalah lamaran kawinnya…” Sejarah juga mencatat beberapa pernikahan yang njomplang berikut: Zaid bin Haritsah (bekas budak Nabi) menikah dengan Zainab binti Jahsy (bangsawan Quraisy); Usamah bin Zaid bin Haritsah (bekas budak) menikah dengan Fatimah binti Qa...

BA'ALWI TAKUTLAH KEPADA ALLAH, JANGAN KEPADA TEST DNA

Gambar
"Dimana ada ketakutan, disitu tidak ada kebahagiaan !" (Seneca) KAUM BA'ALWI, PENDONGENG HALU Kaum Habaib atau Ba'alwi Imigran Yaman begitu gencarnya ingin diakui sebagai Keturunan Nabi. Sehingga gemar sekali memprodusir cerita halusinasi yang jauh dari akal sehat. Berikut ini yang sangat banyak bertebaran di media sosial : 1. Datuknya 70x Mi'raj ke langit dalam semalam, sampai ontanya hafal jalan-jalan di langit. Sedangkan Nabi saja hanya sekali seumur hidup. 2. Datuknya mampu menurunkan rantai emas di Yaman. Sedangkan Yaman sampai kini masih miskin bahkan kelaparan. 3. Datuknya yang bermarga Bin Yahya terbang dari langit dengan naik sajadah dan menemui Sunan Gunung Jati, seorang tokoh dari Walisongo yang maqomnya dianggap lebih rendah dirinya (https://www.google.com/amp/s/portalmajalengka.pikiran-rakyat.com/khazanah/amp/pr-836468081/buyut-habib-luthfi-bin-yahya-temui-sunan-gunung-jati-naik-sajadah-turun-dari-langit%3fpage=all) 4. Datuknya yang berumur 7 tahun be...

Inilah 4 Ulama Bergelar Sunan Gunung Jati yang Wajib Diketahui

Gambar
Ternyata Sunan Gunung Jati bukan nama satu orang, tapi empat. Berikut empat ulama penyebar islam bergelar Sunan Gunung Jati, berdasar data-data empiris dan periodisasi ilmiah yang logis. 1. Sunan Gunung Jati I Sosok bergelar Sunan Gunung Jati I adalah Syekh Datuk Kahfi Al Jailani Al Hasani. Beliau berasal dari Malaka. Menuntut ilmu hingga Baghdad, kemudian berdakwah di wilayah Cirebon. Berdasar data Babad Sumedang, Syekh Datuk Kahfi mendirikan pesantren (kasunanan) Gunung Jati pada 1420 M. Syekh Datuk Kahfi adalah leluhur Keraton Sumedang dan Keariaan Tangerang. Beliau berdakwah di Kasunanan Gunung Jati sekitar 55 tahun. Pada 1475 M, beliau menyerahkan tampuk kepemimpinan Kasunanan Gunung Jati pada menantunya yang bernama Syarif Hidayatullah. Menurut data Babad Sumedang, Syekh Datuk Kahfi (Sunan Gunung Jati I) wafat dan dimakamkan di Gunung Jati Cirebon. 2. Sunan Gunung Jati II Sosok bergelar Sunan Gunung Jati II adalah Syarif Hidayatullah Al Bukhari Al Kazhimi Al Husaini (1448-1568). ...

PULANGKAN IMIGRAN RASIS KE SUKU BANGSA ASLINYA, ZIONIS ISRAEL !!!

Gambar
IBLIS : “Adam Tercipta Dari Tanah, Sedangkan Aku Dari Api, Maka Aku Lebih Mulia Dari Adam !!!” (Manusia Rasis adalah Manusia Bermental Iblis) Yang harus dipahami tentang Hasil Genetika Klan Ba'alwi atau Kaum Habaib Imigran Yaman adalah sebagai berikut : 1. Klan Ba'alwi Yaman sudah dipetakan oleh pakar genetika internasional masuk di dalam Haplogroup Y-DNA G-PF3296. (https://en.m.wikipedia.org/wiki/Haplogroup_G-M406)  Dan Haplotype Y32613 sebagai penanda Klan Ba'alawi adalah bagian dari G-PF3293-PF3296. Yaitu pada https://www.yfull.com/tree/G-Y32613/ dan FamilytreeDNA https://discover.familytreedna.com/y-dna/G-PF3296/notable dimana pakar genetik Internasional PROF. MICHAEL HAMMER yang juga KEPALA ILMUWAN Lab. Familytreedna ini juga bagian dari G-PF3296. 2. Banyak kajian termasuk dari Ilmu Genetika yang menyatakan bahwa mayoritas warga negara ISRAEL adalah bukan dari keturunan 12 suku putra Israel atau nama lain dari Nabi Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Melainkan YAHUDI ASKHENA...

HARI KEBANGKITAN NASIONAL, BANGKIT DARI SEGALA PENINDASAN

Gambar
  “BANGUNLAH JIWANYA, BANGUNLAH BADANNYA UNTUK INDONESIA RAYA !” (Bait Syair Lagu Kebangsaan RI) POLITIK ETIS Hantu Komunisme segera menggema di Eropa manakalah Karl Marx dengan Manifesto Komunisme dan Das Kapitalnya begitu booming di jamannya. Pada pertengahan abad-19 itu, semua kaum borjuis dan monarkhi Eropa seakan menjadi terdakwa. Memang di setiap politik kelas, pasti akan ada kaum kelas bawah yang menjadi korban dari eksploitasinya. Bila di Eropa yang melimpah dan kaya-raya saja demikian terjadi ketimpangan, apalagi di negeri-negeri jajahan yang diperas habis-habisan. Memang kerakusan manusia tidak mengenal bangsa, di setiap kesempatan bila perlu bangsanya sendiri pun akan dimangsa bila diperlukan. Ketakutan terhadap revolusi proletariat tersebut membuat arah dan orientasi para politisi dan negarawan Eropa menjadi lebih mawas diri. Di Eropa Barat cenderung lebih mampu bersikap adaptif akan perubahan jaman tersebut. Kelak monarki di Eropa Barat tetap berdiri kokoh, namun tidak...