Siasat Ba'alwi Berhasilkah..??
Kalau saya menyimak heboh masalah nasab Ba'alwi saat ini sudah setahun lebih, jadi teringat waktu masih kecil melihat film Joko Sembung, Si Buta dari Goa Hantu, Pangeran dari Gua Selarong dll. Di situ diceritakan Belanda sewenang-wenang terhadap penduduk pribumi, ketika ada jawara pribumi yang melawan dan Belanda tak sanggup menghadapi, maka dicarilah jawara pribumi yang lain untuk menandingi bahkan untuk menghabisi jawara pribumi yang melawan Belanda, sementara Belanda senyum-senyum melihat pertarungan hidup sampai mati sesama jawara pribumi tadi.
Kalau saya simak kejadian itu terjadi saat ini, dimana beberapa oknum habib dalam ceramah dan orasinya merendahkan Ulama dan Kiai pribumi, antara lain dengan mengatakan "Berguru sama habib jahlul sesat pun lebih mulia 70 kali dari pada berguru kepada Ulama atau Kiai alim non habib", juga mengatakan "Ulama atau Kiai pribumi kroco kroco" dll.
Eeee giliran sekarang ada Kiai pribumi yang menanyakan nasab habaib Ba'alwi dan mereka tak bisa membuktikan, lalu para habib Ba'alwi tersebut menggandeng Kiai dan Ulama pribumi untuk membelanya.
Sekarang yang terjadi sesama Kiai dan Ulama pribumi saling berdebat panas bahkan saling menyerang, di satu sisi Kiai dan Ulama pribumi kekeh minta bukti kebasahan nasab habib Ba'alwi, disisi lain Kiai dan Ulama pribumi sibuk membela habaib Ba'alwi. Sementara banyak habaib Ba'alwi nya yang senyum-senyum. Mungkinkah siasat mereka berhasil..??
Hal ini pesis yang dilakukan Belanda dalam mempraktekkan politik de vide et Impera di Nusantara pada zaman penjajahan dulu kala. Wahai para Ulama dan Kiai Nusantara yang hebat-hebat, lihatlah pengalaman sejarah yang telah lalu.
Sekarang biarkan habaib Ba'alwi membuktikan sendiri keabsahan nasabnya. Sebaiknya para Kiai dan Ulama pribumi Nusantara tidak usah membantu habaib Ba'alwi dalam mempertahankan keyakinan nasabnya.
Jikalau memang terbukti mereka turunan Nabi SAW secara sah, pasti warga pribumi akan mencintai dan menghormatinya, tapi bila ternyata nasab mereka tak terbukti menyambung ke Rasulullah SAW, biar mereka sadar dan tidak merasa menjadi ras paling mulia di Nusantara serta biar mereka menghargai penduduk Indonesia tempat mereka hidup dan mencari penghidupan untuk diri dan keluarganya.
Saya sedikit pun tidak membenci habaib Ba'alwi tapi sekedar ingin tahu saja kebenaran klaim mereka sebagai dzuriat Rasulullah SAW, karena tidak sedikit ada oknum habaib yang perilakunya tidak mencerminkan perilaku Rasulullah SAW.
Semoga tulisan ini membuka hati kita semua agar sesama Kiai dan Ulama pribumi tidak saling debat, dan masyarakat awam ini tentram tidak terseret pada heboh masalah nasab habaib Ba'alwi berkepanjangan. Aamiin..
Waallahu Alam

Komentar
Posting Komentar