Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

Walisongo dalam Sejarah, Bermazhab Syafi'i

Gambar
Tahun 1595 seorang pedagang belanda bernama Van Dulmen berkunjung ke Sedayu Tuban, di kota itu ia mendapatkan suatu manuskrip jawa yang dituliskan pada daun Lontar, Manuskrip itu dibawa pulang ke Belanda 1597 dan kemudian diserahkan kepada Pustaka Leiden tahun 1599, di Leiden manuskrip tersebut disimpan dengan katalog no XVII tahun 1599. Manuskrip itu tersimpan tanpa ada yang mengerti isinya sampai pada tahun 1916 Seorang Belanda bernama B.J.O Shrieke meneliti Manuskrip tersebut dan mendapati itu adalah Manuskrip Bonang, dinamakan manuskrip Bonang karena pada akhir manuskrip ditemukan tulisan "Tammat carita cinitra, kang pakreti Pangèraning Bonang” atau "tamat sudah cerita buah karya Pangeran Bonang" Yang kemudian Naskah tersebut diidentifikasikan sebagai karya Sunan Bonang. Yang menarik adalah Manuskrip tersebut menggunakan aksara Jawa Baru, artinya Aksara Jawa Baru sudah dipakai semenjak jaman Majapahit karena naskah tersebut kemungkinan dibuat tahun 1500an, ini sesuai...

Panaragaan

Gambar
Sangat kontras sekali, wilayah Mataram bernama Panaragan ini menempatkan keris pada bagian depan badan. Sedangkan Mataram area keraton keris ditempatkan pada belakang badan. Keberlangsungan ini Sehingga menjadi identitas pada wilayah Mataram keraton dan Panaragan, bahkan disebutkan Panaragan dipaksa menjadi budaya Mataraman. Dalam kultur Jawa pada berbagai penelitian, termasuk hasil penelitian profesor UNEJ Jember setidaknya terdapat beberapa sub suku Jawa seperti berikut: - Jawa Mataraman keraton (Yogyakarta & Surakarta) - Jawa Mataram brang wetan (plat AE & plat AG) - Jawa ngapak (vocal serba A, berbatasan suku sunda) - Jawa Tengger (vocal Serba A, mendiami pegunungan sekitar Bromo/semeru) - Jawa Aneman (berakhiran -em, pesisir Utara Jawa) - Jawa Arekan (plat L, Plat S, Plat W) - Jawa Panaragan (Plat AE) - Jawa Bawean (trah pejabat Giri Kedaton di Pulo Bawean) Kemudian Jawa campuran, seperti: - Jawa Cirebon (Jawa dengan Sunda) - Jawa Cilegon (Jawa dengan Sunda/Betawi) - Jawa ...

Hipnosis Dongeng Khurofat Kabib

Gambar
Ternyata hipnosis atau gendam bisa melalui cerita atau dongeng yang membuat takjub pendengarnya. Saat melakukan hipnotis secara masal, seseorang kabib tidak harus dengan cara konvensional yang kita kenali selama ini. Jadi, hipnotis bisa dilakukan secara halus dengan bercerita berbagai khurafat khas padang pasir yang meyakinkan kepada publik. Biasanya, seorang mukibin yang sangat mudah bisa terhipnotis tersebut adalah mereka yang dapat dengan mudah dialihkan. Karena minimnya literasi agama maka mudah pula meng iya kan sesuatu narasi kisah yang diluar logika. Apa lagi dengan klaimnya kabib sebagai dzuriyah Nabi SAW, tanpa di periksa dahulu kebenaranya. Artinya, mereka mukibin adalah orang yang memiliki fokus dan konsentrasi yang sedang berada di gelombang yang bisa dengan mudah terbawa. Kalau ada kabib yang bercerita kisah-kisah khurofat kepada seseorang lain dan orang itu sedang dalam kondisi blank (pikiran kosong) itu bisa sangat mudah terbaca oleh oknum kabib yang ingin menghipnotis t...

Bukan Semata Karena Garis Nasab

Gambar
Pakar kajian hadits Indonesia yaitu KH Ali Mustofa Ya’kub mengangkat dua hadits yang tampak bertentangan seputar peninggalan Rasulullah yang paling berharga, yaitu Al-Qur’an dan sunnah rasul atau Al-Qur’an dan ahlul bait Rasul. KH Ali Mustofa Ya’kub menjadikan hadits riwayat Imam Malik dan Imam Ahmad sebagai contoh kasus ikhtilaful hadits atau ta’arudh dalam karyanya At-Thuruqus Sahihah fi Fahmis Sunnatin Nabawiyyah, sebuah buku perihal metodologi dalam kajian ilmu hadits. Dalam kasus ini, Kiai Ali Mushtofa Ya’kub menjelaskan metode bagaimana kita memahami hadits riwayat Imam Malik dan Imam Ahmad yang tampak bertentangan atau ikhtilaful hadits, yaitu pilihan untuk mengikuti Al-Qur’an dan sunnah rasul atau Al-Qur’an dan ahlul bait Rasul. Imam Malik dalam Kitab Al-Muwaththa’ meriwayatkan hadits sebagai berikut:   أَنَّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم قال تَركْتُ فيكُمْ أَمْرَيْنِ مَا إِنْ تَمسَّكْتُمْ بِهِمَا لنْ تَضِلُّوا أَبَدًا: كِتَابَ اللهِ، وَسُنَّةَ رَسُوْلِهِ Artinya, “Rasulull...

Nasab Wali Songo ke Ba'alwi..?? Kita Buktikan..!!

Gambar
Wali Songo merupakan dzuriyah Nabi Muhammad Saw. dari jalur al-Kazimi al-Husaini dan al-Jailani al-Hasani. Mereka bukan kaum Ba’alwy. Ini penting untuk diketahui sejak awal. Catatan nasab Wali Songo terintegrasi secara rapi di sejumlah negara Timur Tengah maupun Afrika. Termasuk Uzbekistan, Lebanon, Irak, Pakistan, India, Mesir dan Maroko. Para Sayyid sudah datang ke Nusantara sejak abad 14 (1300 M). Para Sayyid yang datang ke Nusantara, membangun lembaga dakwah bernama Wali Songo (jumlahnya nggak cuma 9 orang, tapi lebih). Wali Songo itu bukan jumlah tokoh, tapi nama lembaga. Para Sayyid ini hidup damai dan berasimilasi dengan warga lokal. Mereka menanggalkan nama fam dan menggantinya dengan sekadar sebutan Raden atau Kiai atau Gus. Ini dilakukan agar bisa berdakwah secara moderat, santun, dan nihil peperangan. Meski hidup berbaur-damai dengan warga lokal, mereka tetap menulis catatan nasab keluarganya. Dan catatan nasab yang ditulis ratusan tahun silam ini, terus mutthasil (bersambun...

Kiai NU Trah Wali Songo

Gambar
Orang Nusantara sendiri, memiliki karakteristik yang sosial religius, menyambut dan menerima setiap pendatang yang berakhlak baik dan sopan santun, juga  menghargai segala kebaikan dari setiap agama yang hadir, dibawa oleh pendatang, meski agama tersebut bentuknya impor yang lahirnya jauh di pegunungan Himalaya dan Gurun Pasir. Salah satu dari mereka adalah orang-orang Arab Qurais keturunan Nabi Muhammad SAW, atau sering juga disebut dengan Sayyid atau Syarif, yang datang ke Nusantara, menetap, menikah dengan penduduk lokal, yang kemudian menurunkan biologis para Wali Songo.   Wali Songo memiliki dua trah biologis sekaligus. Dari jalur bapak tersambung hingga Imam Hasan dan Imam Husein, cucu Rasulullah SAW, berdarah Arab Qurais. Sedangkan dari jalur ibu tersambung ke raja-raja Nusantara, berdarah Jawa, Sunda, Melayu, champa dan lain-lain. Bahkan ada juga yang bercampur bangsa di luar Nusantara, seperti Persia, India dan China. Di kemudian hari, para keturunan Alawiyyin yang me...

NAIFNYA SANG KYAI, BUDAK BA’ALWI

Gambar
"Peradaban dibangun dengan ilmu pengetahuan dan akal sehat. Sementara perbudakan dibangun oleh dongeng dan doktrin sesat..!!" (FAQIH WIRAHADININGRAT) KYAI PEJUANG vs KYAI NAIF Baru saja kita semua dipertontonkan suatu kenaifan yang membikin miris seluruh warga bangsa Nusantara. Yaitu perdebatan ‘beda level’ dan ‘beda kemasan’ antara 2 sosok Kyai dalam lingkungan Nahdhatul Ulama. Manakala seorang Kyai muda dengan karyanya puluhan kitab yang sudah dicetak di manca negara, artinya seorang alim kelas dunia, yaitu KHR. Imaduddin Usman Al Bantani. Seorang mujaddid Nusantara, singa podium dan orator ulung. Beliau juga pejuang yang rendah hati dan insan yang teguh serta konsekuen dalam berpikir, bertutur dan bersikap. Pengabdiannya di lingkungan NU, selain menjadi pengasuh Ponpes NU (Nahdhatul Ulum) di Kresek Tangerang Banten, beliau juga aktif di RMI-NU Banten (asosiasi ponpes NU, Robithoh Ma'ahid Islamiyah), dan anggota Lembaga Bahtsul Masail PBNU. Adapun Lembaga Bahtsul Masail...

Harus Selangkah Lebih Maju Dalam Pemikiran

Gambar
Bahwa Islam bukanlah agama yang puritan dengan doktrinasi harus nurut dan patuh lalu tertutup ruang untuk berfikir kritis, namun sejatinya Islam adalah gudangnya ilmu pengetahuan yang rahmatanlilalamin. Berislam berarti harus bisa berfikir secara waras dan rasional agar tercapainya suatu kebenaran, jangan sampai kerangka dan cara berfikir tersumbat oleh doktrin jahiliyah yang mengamputasi seseorang untuk berfikir secara merdeka. Bahwa, Sayyid Husain bin Haidar al-Hasyimi dalam kitabnya “Rasa’il fi Ilm al-Ansab” halaman 183-184 mengatakan tentang cara mendeteksi kesahihan nasab dengan kitab sezaman: فإن الله يهيئ للقرون الابدال في الدين، والابدال في كل العلوم والحقائق التى في فلك الدين، فطريقة الحبر البدل في تحقيق الانساب وكشف زورها ان يقوم بتحرير السلسلة ودراستها دراسة كاملة متكاملة من جميع النواحي على النحو التالي: ان يدرس السلسلة المعروضة عليه دراسة نسبية محضة، فهو يلاحظ بحواسه كلها، ويصنف وينظم البيانات والمعلومات ويلخص الافكار، ويطبق خبراته. وهذه الدراسة على اي حال – في النسبة الصا...

Benteng Bangsa itu Bernama NU, dan Rayapnya Adalah Ba'alwi

Gambar
"Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!” (Bung Karno) Musuh Dalam Selimut Tidak ada lawan paling berbahaya, melainkan orang terdekat. Demikian juga bagi NU. Harusnya NU waspada terhadap siapa saja yang tiba-tiba mendekatinya, bahkan mengaku saudaranya. Sejarah mencatat, tidak ada 1 orang pun kaum Ba'alwi atau Habaib Imigran Yaman yang terlibat dalam pendirian NU. Maklumlah di tahun 1926 mereka masih menikmati menjadi jongos Kolonial. Bahkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 pun mereka tidak mendukungnya. Malah 2 bulan kemudian mendirikan organisasi eksklusif dan rasis bernama Robithoh Alawiyah. Yang katanya untuk mencatat nasab keluarga mereka demi meneguhkan dirinya sebagai keturunan Nabi di Nusantara. Walaupun nyatanya di Yaman organisasi ini tidak ada. Karena jelas, nasab mereka tidak pernah diakui sebagai bagi...

Tragedi Kebun Kelapa Semingkir

Gambar
Salah satu masayyih korban buntut dari fatwa Mufti Belanda Usman bin Yahya yang menyesatkan semua aliran thoriqoh yang ada di Indonesia. Akan tetapi Allah menghendaki beliau selamat dari percobaan pembunuhan setelah mengalami penyiksaan bahkan disetrum, namun Allah menghendaki beliau menjadi saksi sejarah, yang pada akhirnya beliau lolos dari penyekapan. Dan ada salah satu tokoh Kiai asal Mejagong yang nasibnya kurang beruntung beliau diberondong dan dikubur masal diperkebunan kelapa Desa Semingkir Kec Randudongkal Kab Pemalang. Beliau adalah Mbah Kiai Ilham yang jazadnya sudah dipindah ke makam umum desa mejagong, dan diantara 49 Kiai Pemalang yang ditangkap tidak ada satupun yang Habib, malah yang ada dari Dzuriah Walisongo, yaitu yang bernama Bendoro Raden Mas Abdul Qodir. Yang tertangkap dan dieksekusi oleh pihak penjajah Belanda pada agresi militer ke 2 sama sekali tidak ada Habibnya..!!!!!!! Maaf nyuwun sewu ingkang katah, yang waktu itu tertangkap dan di siksa sebelum di ek...

Kok Malah Ada Pribumi Yang Membela, Aneh..!!!

Gambar
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” ( Al Hujarat, ayat 13) Polemik tentang isu nasab sebenarnya bukan hal baru. Bahwa, dahulu ada pernyataan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Hasan Basri yang dipublikasikan di salah satu edisi harian Terbit tahun 1993, yakni “Tidak ada lagi anak keturunan Rasulullah di Indonesia, bahkan di dunia. Keturunan Rasulullah sudah dinyatakan terputus karena tidak adanya lagi keturunan Hasan dan Husein.”  Pernyataan KH Hasan Basri dikritik keras oleh KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Ketua Umum PBNU masa itu. Gus Dur terang-terangan membela marwah para Habaib. Namun, ibarat air susu di balas dengan air tuba oleh generasi oknum Habaib belakan...

Menolak Cerita-Cerita Ngawur

Gambar
Jika dusta yang disampaikan tanpa ada bantahan akan menjadi kebenaran dan keniscayaan bagi yang mengetahui untuk meluruskannya, sesuai apa yang diketahuinya. Pemikiran yang berbasis dusta adalah titik awal dari bobroknya peradaban bangsa, dan itu kini tengah jadi fenomena di negeri ini. Negeri yang terlalu menyanjung bangsa Yaman di atas strata sosial umumnya bangsa ini, akibat pemaksaan doktrin yang dilindungi imperialisme Belanda.  Beberapa hal dari cerita-cerita yang disampaikan oleh habib-habib Ba'Alawi yang dipastikan ngawur, asbun dan halu, yaitu.  1. Penceramah Habib bilang " Sebelum habaib datang ke Nusantara, penduduknya masih menyembah pohon, dengan menyebut Mbah, dari kata sembah ".  Fakta sejarah dari beberapa sumber sejarah dan kronik, baik dari sumber rihlah Ibnu Batutah tahun 1345 M, sumber artefak di Samudra Pasai ( kuburan Sahabat Nabi), sumber manuskrip Tiongkok yakni Ma Huan tahun 1416 M, sumber catatan perjalanan Marcopolo tahun 1292 M, dan sumber cata...

Narasi Mukibin Untuk Membela Nasab Ba'alwi Mudah Di Patahkan

Gambar
Mereka membangun narasi syubhat bagi yang meragukan nasab Ba'alwi, karena sudah tidak bisa lagi untuk berfikir secara waras. Mereka terbelenggu oleh doktrin serta terpenjara di dalam fanatisme buta. Hanyalah yang mau merobohkan tembok kedunguan, dialah yang merdeka sepenuhnya dari perbudakan spiritual. Inilah sejumlah narasi yang di bangun oleh para mukibin, namun sangat mudah untuk di patahkannya: 1. Bahwa nasab Ba'alawi sudah pernah diijma' para nassabah (ahli nasab) kevalidannya. Hukum khorqul ijma' (menyalahi ijma') tidak boleh dan tidak dibenarkan. Bahkan sebagian dari mereka mengatakan bahwa nasab Ba'alawi adalah di antara nasab paling shohih yang nyambung kepada Nabi. Jika ruang berfikir kritis disumbat maka itu namanya pembodohan, Islam menentang itu. Nasab Ba'alwi di katakan diantara nasab paling shohih, namun kenyataanya sampai tulisan ini di upload, mereka secara resmi belum bisa menjawab sejumlah pertanyaan publik. Dari uji kitab sezaman, uji sec...

Inilah Ulama Sufi Nusantara yang Menjadi Guru di Yaman

Gambar
Dalam buku Mir’atul Janan, Imam Abu Abdullah Muhammad bin As’ad al-Yafi’i (w. 767 H/ 1366 M) yang lahir dan menghabiskan masa belajar di Yaman lalu berkiprah di Mekkah menyebutkan salah satu guru pentingnya yang berasal dari Nusantara. Nisbah untuk kepulauan Nusantara yang digunakan oleh orang-orang berbahasa Arab adalah al-Jawi. Al-Yafi’i mengingat gurunya yang sangat penting itu dengan menulis: "Duduklah ia yang memiliki nafas kebenaran, keramat-keramat yang menakjubkan, kedudukan yang mulia. Dialah guru kami yang patut kami syukuri. Dialah seorang wali yang dikenal dengan Syaikh Mas’ud al-Jawi, yang merupakan salah satu kawan karib dalam keutamaan luhur dan keramat-keramat yang agung, dari seorang syaikh ahli fikih, sang pemilik kitab Mauza’ yang telah aku jelaskan di muka yang berisi tentang seorang ahli fikih yang terkenal dengan keramat-keramatnya yang agung dan hal-ihwalnya yang mulia, yaitu Syaikh Muhammad bin Isma’il al-Hadrami." (al-Yafi’i 1997, IV:232) Al-Yafi’i se...